
Kerjasama militer skala penuh antara Moskow dan Teheran akan
dilanjutkan jika embargo senjata PBB diakhiri setelah kesepakatan
nuklir berhasil tercapai. Bila sanksi PBB dicabut, maka Rusia akan mendapatkan potensi
pasar besar untuk perangkat keras militer mereka yang diperkirakan bisa
mencapai US$ 11-13 miliar. Demikian disampaikan Igor Korotchenko,
kepala think tank Rusia yang mengkhususkan diri dalam penjualan senjata, pada hari Jumat. Jumlah yang sangat besar dan ibarat mendapat
durian runtuh di tengah situasi ekonomi yang sulit.
Sesuai dengan kesepakatan nuklir dicapai dalam pembicaraan Iran-P5 + 1,
sanksi AS dan Uni Eropa yang dikenakan pada Iran akan ditangguhkan
setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memverifikasi bahwa
Teheran bersedia mengikuti perjanjian. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia
Sergei Ryabkov menambahkan bahwa embargo senjata PBB terhadap Iran juga
harus dihentikan.
“Negara kami memiliki potensi besar untuk pengembangan kerja sama militer dengan skala penuh, kemungkinan pengiriman senjata Rusia ke Iran bisa
mencapai US$11-13 miliar” kata Korotchenko kepada RIA Novosti Jumat 3
April 2015.
Menurut Korotchenko, Rusia bisa menjadi pemasok utama peralatan militer
kepada Republik Islam Iran apalagi Teheran merencanakan program ambisius
persenjataan untuk tentara dan angkatan laut negara itu, secara politis
tidak mungkin untuk membeli senjata dari negara-negara Barat.
Pada tanggal 9 Juni 2010, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi menerapkan sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya yang kontroversial. Sanksi itu termasuk larangan penjualan senjata modern ke negara itu.
Pada tanggal 22 September 2010, Presiden Rusia Dmitry Medvedev menandatangani sebuah perintah eksekutif menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Dokumen melarang semua penjualan militer dari Rusia ke Iran dan termasuk transfer senjata ke Iran dari luar perbatasan Rusia dengan pesawat atau kapal yang beroperasi di bawah bendera negara Rusia.
Pada bulan Oktober 2011, Rusia menyampaikan 1L222 Avtobaza stasiun radar-jamming darat ke Iran. Ini adalah pertama kalinya penjualan senjata tercatat secara resmi setelah penerapan sanksi.
Rusia juga dapat melanjutkan kesepakatan untuk memberikan "S-300" sistem pertahanan permukaan-ke-udara ke Iran jika PBB memutuskan untuk mencabut larangan penjualan senjata ke Teheran.
No comments:
Post a Comment