Monday, 18 May 2015
Untuk Indonesia Nyawa Bukanlah Segalanya
Saya adalah salah-seorang diantara sekian banyak yang tidak meyakini akan terjadinya perang di Laut China Selatan. Saya juga mungkin satu-satunya orang yang tidak mempercayai dagelan konyol negeri Tirai Bambu dengan negeri Paman Sam..!
Di mata saya, konflik LCS adalah sebuah sandiwara besar. Aktor utamanya tak lain, China dan Amerika Serikat sendiri. Ketika krisis ekonomi melanda USA, negeri China malah menggelontorkan duitnya untuk nalangin ekonomi Amerika. Lantas, apakah tindakan China terdorong oleh sikap dan niat baik..?
Hehehe..! Ini sudah bukan soal hati..! Ini sebuah strategi investasi skala Giga..! Ini murni soal duit alias piti..!
Yes, investment is about the trust and money..! Tidak akan mungkin sebuah negara mengeluarkan uang sekian banyak, tanpa terlebih dahulu ditawari berbagai keuntungan, dan didukung oleh kepercayaan..! So, dari awal, sudah hampir bisa dipastikan bahwa krisis US akan dibuat lebih panjang, yang tujuannya untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada China agar dapat terus bertengger menguasai Asia..!
Hasilnya, meski secara persentase angka pertumbuhan ekonomi China menurun, tapi nyatanya kondisi ini telah menolong China dari sebuah kehancuran ekonomi yang disebabkan oleh fenomena pertumbuhan yang overheating.
Dalam hal ini, US telah keluar sebagai pahlawan penyelamat bagi China. Andai China harus melakukannya sendiri, lantas apa kata dunia nanti..?
Sedangkan usahanya yang terus menutupi data dan fakta pertumbuhan yang sesungguhnya, telah mulai menemui jalan buntu. Ironisnya, justru hanya negara sekelas USA lah yang benar-benar tahu kesulitan yang dihadapi China, dan berani melakukan penetrasi..! Inilah sesungguhnya sebuah proses win-win solution bagi kedua negara..!
Mengapa LCS yang didengungkan..?
China telah menjadi investor global yang masuk ke hampir seluruh industri berkelas dunia. Hampir semua produk berteknologi tinggi yang menjadi idaman setiap negara, akan terdapat muatan China Inside..!
Jika LCS memanas, tak perduli dari negara manapun negara yang berkonflik di LCS mengakuisisi persenjataan, maka China dan USA akan tetap menjadi bandarnya..!
Merekalah sesungguhnya pemenang dalam konflik ini..! Tidak heran jika kemudian Jepang, yang secara frontal bermusuhan dengan China, tiba-tiba mengubah konstitusinya, dan ingin kembali aktif sebagai sebuah kekuatan besar di Asia Pasifik. Jepang tahu betul dengan sandiwara yang sedang dipagelarkan..!
Adapun bagi Indonesia, hati-hati..! Kita harus tetap fokus, dimana sesungguhnya potensi konflik bagi Indonesia sendiri. LCS bukanlah wilayah kita, tapi mesti tetap siaga dan jangan pernah mengabaikannya, karena sesungguhnya, China dan USA sangat mengharapkan kita total ada di sana.
Lho, kepentingan kita apa, sedangkan Natuna sendiri yang bersinggungan langsung masih adem ayem kok..?
Artinya, kita perlu curiga..! Pasti ada sebuah skenario yang sengaja direkayasa. Ya, untuk yang satu ini, saya sangat meyakininya..!
Jika Indonesia tidak aktif di LCS, maka tidak mustahil Natuna akan menjadi bagian dari konflik, yang akhirnya bisa ditebak akan menjadi milik China.
Jika China sudah mendapatkan Natuna, tentu harus ada sesuatu yang menjadi hak Amerika..! It’s my point..!
Jelas sekali, setelah USA mengizinkan Australia memasuki Timor Leste, arah selanjutnya adalah bagaimana Amerika bisa menggolkan niatnya..! Insting saya masih tetap ke Papua..!
Buktinya, meski dalam diam dan dengan berjuta bantahan, USA dan sekutunya selalu memberikan dukungan bagi kegiatan-kegiatan pro kemerdekaan Papua..!
Inggris, Australia dan USA sendiri tidak pernah bosan untuk terus menggoyang kedamaian negeri di Timur Indonesia ini.
Bahkan saat kisruh masalah eksekusi mati warga Australia, PM Abbot sempat mengecam Indonesia terhadap kemungkinan aksi serius yang akan dilancarkan negeri Kanguru itu. Namun eksekusi mati itu pun tetap berjalan..! Tapi apakah lantas ancaman itu berakhir sudah..?
Tidak..! Saya yakin, sesungguhnya saat ini kita sedang berperang dengan Australia.
Coba telaah beberapa fakta berikut..!
Pasca ekseskusi, pemerintah Australia mengancam akan memutuskan bantuan luar negerinya pada Indonesia. Namun kemudian sepertinya mereka tidak ingin mengalami nasib tragis seperti Belanda, yang secara serta merta dibuang jauh oleh Soeharto dari daftar negara sahabat yang memberikan donor..! Belum sempat melaksanakan niatnya, tiba-tiba terbersit kabar dari Jakarta bahwa Indonesia akan menaikan anggaran militernya untuk tahun depan, menjadi hingga sebesar Rp210 Triliun..!
Akhirnya opsi yang paling ringanpun dijatuhkan. Sumbangan akan mengalami pemangkasan sebesar 40%, dan berlaku untuk semua negara Asean..!
Hehehe..! Jokowi pun nyengir..! Ini perang urat syaraf pertama buat beliau. Dengan gayanya yang ndeso, dia melayangkan pesan yang sangat berarti..!
Konon, keputusan itu bukanlah urusan Indonesia, karena bagi kita, pembangunan nasional tidak bertumpu pada dana sumbangan asing. Bantuan itupun bukan sebuah kepentingan Indonesia, apalagi harus menjadi sebuah kebutuhan..!
Kalau merasa gak perlu, gak nyumbang juga gak apa-apa..! EGP..? Hehehe…
Tapi satu hal yang harus kita camkan mulai saat ini, adalah agar tetap waspada dan siaga terhadap ulah pongah tetangga-tetangga kita..!
Di Wyoming, puluhan pemuda Papua mendapatkan pelatihan perang hutan yang dipimpin langsung oleh salah satu bekas komandan pasukan elit Amerika. Begitupun di LCS, Sang Panda terus iseng ngusilin negara-negara Asean, supaya Indonesia secara perlahan terdorong untuk ikut bermain..!
Dan baru beberapa hari lalu, US mengirimkan pesawat pembom jarak jauhnya ke Australia. Kononnya, sebagai alat deteren bagi militer China..!
Benarkah demikian..? Hehehe..!
Jangan terlena dengan segala irama yang dimainkannya. Sesungguhnya, kita adalah bangsa yang lebih kaya akan irama..! Meski tiada disko, rumba dan
tango, tapi kita masih punya keroncong dan seriosa..! Jangan pernah terpisah..! Mari tetap bersatu padu, agar tetap kukuh dan tangguh.
Untuk Indonesia, nyawa bukanlah segalanya..!
Sumber: Patriot Garuda
Label:
Nasional
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment