Monday 30 March 2015

Proyek Jet Tempur KFX/IFX Resmi Diserahkan Ke KAI Dan Lockheed Martin

Desain Jet Tempur KFX/IFX

Korea Selatan- Senin 30 Maret 2015 Pemerintah Korea Selatan akhirnya menunjuk Korea Aerospace Industries Ltd yang berkerjasama denga Lockheed Martin Corp, untuk mengerjakan proyek jet tempur KFX/IFX yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 16,3 miliar Dollar AS yang ditanggung bersama Korea Selatan dengan Indonesia.

KAI mengalahkan Korea Air Lines, yang bermitra dengan Airbus. Program jet tempur KFX/IFX sendiri bertujuan untuk mengembangkan sebuah jet tempur baru untuk menggantikan jet tempur F-4 dan F-5 milik Korea Selatan pada tahun 2025, serta untuk memperkuat pertahanan udara bersama dengan mitra tunggalnya, Indonesia yang akan menanggung seperlima dari biaya program.

Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan, mengatakan dalam sebuah e-mail bahwa kontrak kerja akan ditandatangani pertengahan tahun ini jika kedua belah pihak telah sepakat terhadap harga, kondisi dan teknologi. "KAI dipandang lebih memiliki pengetahuan dalam membuat pesawat" Kata Yang Uk, Seorang Peneliti Senior Kementrian Pertahanan dan Keamanan Korea Selatan.

DAPA sendiri menolak untuk mengomentari berapa besar biaya proyek, dan juga sejauh mana keterlibatan Lockheed. Sementara Lockheed Martin mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung program KFX/IFX, tetapi juga menolak berkomentar perihal besaran anggaran yang dibutuhkan.

Lockheed, perusahaan pertahanan terbesar di dunia, akan memberikan dukungan teknis kepada KAI dalam program pengembangan pesawat. Kim Sung Pil, seorang pejabat humas di KAI, mengatakan melalui telepon, senin. Pesawat baru akan menggantikan F-4 dan F-5 Korea Selatan yang sudah tua.

Pengumuman ini menandai langkah baru dalam sebuah jalan panjang upaya Korea Selatan agar dapat mengurangi ketergantungan pada senjata AS dalam membangun pertahanan udara untuk respon terhadap Korea Utara. Di sisi lain program ini menjadi dorongan lain bagi Lockheed yang berbasis di Bethesda, MAryland yang sebelumnya pada tahun 2013 memenangkan tender pengadaan 40 jet tempur F-35 senilai 7,8 miiar Dollar As.

"Korea Selatan membutuhkan sekitar 270 pesawat baru dan membuat sendiri akan lebih hemat daripada membeli dari luar negeri" Kata Kim Jong Dae, seorang mantan pejabat kementrian pertahanan korea selatan. "Pesawat ini sendiri akan menjadi pendukung armada F-35S".

Sebagaimana dikutip Bloomberg dan sejumlah media lain, KAI mengalahkan KAL dalam tender, dan sekarang sedang bernegosiasi dengan pemerintah untuk memulai mengembangkan jet tempur yang ditargetkan selesai pada tahun 2025.

No comments:

Post a Comment