Thursday 9 April 2015

5 Alasan Israel Tidak Akan Serang Iran

Kesepakatan P5 + 1 tentang nuklir Iran menjadikan Israel geram. Negara Zionis ini merasa terancam karena Iran mendapat kesempatan untuk mengembangkan nuklirnya meski dengan sejumlah syarat dan pengawasan ketat. Pertanyaan yang kerap muncul kenapa Israel tidak menyerang Iran? Padahal negara ini kerap ugal-ugalan menyerang fasilitas nuklir negara lain. Irak dan Suriah adalah dua korban Israel.  Ada sedikitnya lima alasan kenapa Israel memperlakukan Iran lebih istimewa hingga memilih untuk tidak menyerang fasilitas nuklir Iran.

1. Menunda Sampai Menit Terakhir
Jika Israel akan menyerang fasilitas nuklir Iran, seharusnya sudah dilakukan sejak dulu. Negara ini sangat reaktif terhadap nuklir di wilayah sekitarnya. Sebagai contoh Israel membom fasilitas nuklir Saddam Husein yang hanya terdiri dari sebuah reaktor nuklir saja. Israel juga menyerang reaktor nuklir tunggal Suriah hanya beberapa bulan setelah menemukannya. Padahal IAEA justru tidak tahu tentang lokasi nuklir tersebut.

Tetapi sangat kontras dengan apa yang terjadi di Iran. Fasilitas pengayaan uranium Natanz dan reaktor di Arak sudah diketahui sejak 2002. Selama lebih dari satu dekade sekarang, Tel Aviv telah menyaksikan program ini terus berkembang menjadi dua fasilitas nuklir beroperasi penuh, yang awalnya hanya reaktor penelitian nuklir.

Selain itu, keengganan Amerika untuk memulai serangan terhadap Iran menjadi pertimbangan penting Israel sehingga memaksa negara ini memilih untuk standby sampai menit terakhir ketika menghadapi apa yang dilihat sebagai ancaman.

2. Membom Berarti Meningkatkan Kemampuan Iran  
Serangan udara Israel terhadap fasilitas nuklir Iran justru akan menjadikan semangat dan niat Iran membangun bom semakin tinggi. Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei bisa menggunakan serangan untuk membenarkan bahwa mereka memang harus memiliki senjata nuklir untuk membela diri.

Serangan Israel juga akan membuat rezim Iran untuk menarik diri dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan mengusir inspektur internasional. Ini tentu saja akan mempersulit Israel sendiri untuk memantau nuklir Iran. Dan dukungan internasional pasti akan berkurang ke Israel jika mereka menyerang Iran dan memberikan lebih banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk membangun kembali fasilitas nuklirnya.

3. Membantu Iran, Melukai Israel
Serangan Israel terhadap program nuklir Iran juga akan memberikan keuntungan kepada Iran dan justru kerugian besar kepada Tel Aviv. Iran bisa menggunakan serangan itu untuk mendapatkan kembali popularitasnya di dunia Arab dan meningkatkan tekanan terhadap penguasa Arab.

Di sisi lain Israel justru akan terdorong di posisi sulit. Apalagi jika Iran menanggapi dengan menyerang daerah aset AS, ini sangat bisa melukai hubungan Israel dengan Amerika Serikat, baik di tingkat elite dan massa. Publik Amerika telah lelah dengan perang yang dilakukan oleh negaranya di Timur Tengah. Amerika akan menjadi lebih bermusuhan dengan sekutu jika mereka mengambil tindakan yang mereka pahami akan menempatkan AS dalam bahaya.

Selain itu, kerjasama Israel dengan negara-negara Arab Sunni akan menguap dalam semalam. Meskipun banyak dari para elit politik di negara-negara ini akan diam-diam mendukung tindakan Israel. Tetapi jika mereka menyerang, maka dukungan itu akan berubah menjadi permusuhan sengit.

4. Pertentangan Dalam Negeri
Meskipun Netanyahu mungkin siap untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, ia akan menghadapi banyak tentangan. Tampaknya tidak mungkin bahwa ia akan memiliki dukungan yang cukup dari elit untuk melakukan serangan tersebut.

Israel memiliki prosedur kelembagaan yang kuat dalam menggunakan kekuatan militer. Sebagai kemudian wakil perdana menteri dan menteri pertahanan saat Moshe Yaalon menjelaskan tahun lalu: “Di Negara Israel, setiap proses operasi militer, dan setiap tindakan militer, mengalami persetujuan kabinet keamanan dan dalam kasus-kasus tertentu, kabinet penuh. Keputusan tidak dibuat oleh dua orang, atau tiga, atau delapan.”

Netanyahu tidak memiliki dukungan dari banyak petinggi militer yang sangat dihormati. Banyak mantan intelijen dan pejabat tinggi militer telah berbicara secara terbuka menentang kebijakan garis keras Netanyahu, dengan setidaknya salah satu dari mereka mempertanyakan apakah Iran benar-benar memiliki senjata nuklir.

5. A Deal Better Than No Deal
Akhirnya, Israel tidak akan menyerang Iran karena pada akhirnya berharap AS dan Iran akan mencapai kesepakatan. Salah satu kesepakatan adalah mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. 
Israel juga akan mendapatkan sejumlah manfaat langsung dari  hubungan AS-Iran, yaitu kesepakatan nuklir bisa membantu memfasilitasi hubungan Israel-Iran. Iran saat ini tidak membayar biaya sekaligus memetik manfaat secara signifikan dari tirades dan tindakan anti-Israel tersebut. Pemulihan hubungan dengan AS akan memaksa para pemimpin Iran untuk membatasi retorika dan tindakan anti-Israel mereka. Tel Aviv juga akan mendapat manfaat langsung dari kesepakatan nuklir AS-Iran dan kemungkinan pemulihan hubungan. Karena salah satu dari perjanjian ini akan memicu kepanikan di ibukota Arab Sunni. Untuk masa mendatang,  Israel akan menikmati beberapa ruang untuk bernapas. Untuk alasan ini, kesepakatan nuklir sementara telah membuat Israel hampir tidak mungkin menyerang Israel.

No comments:

Post a Comment