Program pembangunan jet tempur Korea Selatan dan Indonesia telah maju
setahap dengan ditunjuknya Korea Aerospace Industries (KAI) dan
Lockheed Martin sebagai pelaksana. Dan kini sejumlah pihak mulai
menawarkan untuk bergabung menjadi supplier komponen pesawat itu.
Salah satunya General Electric (GE) yang ingin menyediakan
state-of-the-art mesin pesawat. Perusahaan Infrastruktur dan teknologi
terkemuka di dunia ini berencana menawarkan mesin F414-GE-400 untuk
pesawat KF-X.
F414 telah dipilih untuk jet tempur di enam negara yakni Australia,
Brazil, India, Swedia, Swiss dan Amerika Serikat. Mesin ini telah
diinstal di sejumlah jet tempur paling canggih saat ini seperti F /
A-18E / F Super Hornet, EA-18G Growler, Saab Gripen NG dan Tejas Mark
II. Lebih dari 1.200 mesin F414 telah terjual di seluruh dunia, menurut
GE.
“Kami sekarang ingin menjadi bagian dari program KF-X,” kata CEO GE
Korea Chris Khang seperti dikutip Korea Times Selasa 7 April 2015. “Kami
siap untuk menawarkan solusi mesin yang paling mampu dan kompetitif
dengan F414, platform yang terbukti memiliki teknologi terbaru dan track
record yang kuat yang akan menjamin kehandalan dan pengoperasian KF-X.”
Khang mengatakan GE juga akan mentransfer teknologi manufaktur, serta
pemeliharaan, perbaikan dan overhaul kemampuan, jika terpilih untuk
bekerja sama dengan KAI. “Kami yakin bahwa kami telah melakukan lebih banyak bekerja sama dengan perusahaan di Korea daripada pesaing lainnya,” katanya. “Kami telah membeli
berbagai komponen inti dari mitra Korea kami, senilai lebih dari US$200
juta. Ini membuktikan komitmen kuat kami terhadap perkembangan industri
penerbangan negara itu.”
Salah satu faktor penting bagi keberhasilan program KF-X adalah
exportability dari jet tempur, Khang mengatakan, bahwa GE
yang mendukung program KAI, FA-50 (T-50 Golden Eagle) ekspor ke Indonesia, Irak dan Filipina.
“Kami telah mendukung program ekspor KAI untuk dua pesawat dan
helikopter Surion,” katanya. “Dengan kuat jaringan dan teknologi
kepemimpinan global GE, kami akan terus memainkan peran penting dalam
memfasilitasi upaya Korea untuk menjual pesawat generasi berikutnya di
luar negeri.”
Program KF-X diperkirakan menelan anggaran US$7,7 miliar dengan 20%
dana dari Indonesia. Program ini untuk membangun pesawat sekelas F-16
untuk menggantikan armada F-4 dan F-5. KAI akan menyediakan 120 pesawat
bermesin ganda itu untuk Angkatan Udara Korea pada 2032.
Lebih dari 1.300 mesin GE untuk 600 pesawat dan kapal yang
dioperasikan oleh militer Korea, termasuk mesin F110 dan F404 untuk
pesawat sayap tetap, T700 dan mesin CT7 untuk helikopter dan pesawat
turboprop, dan mesin LM500 / LM2500 untuk kapal angkatan laut.
No comments:
Post a Comment