Friday 26 June 2015

Pentagon Bangun Markas Pusat Perang Luar Angkasa


Info Militer Terbaru-Pentagon memulai langkah baru dengan membangun sebuah markas perang ruang angkasa guna melindungi satelit AS dari serangan yang diperkirakan dilakukan oleh Rusia dan China.

Operasi pusat – yang akan mengumpulkan informasi dari satelit milik AS – dijadwalkan akan dibuka dalam enam bulan, Wakil Menteri Pertahanan Robert Work mengatakan peserta pada simposium tahunan GEOINT Selasa 23 Juni 2015.

“Kita akan mengembangkan taktik, teknik, prosedur, aturan yang akan memungkinkan kita  untuk melawan arsitektur dan melindunginya ketika satelit diserang,” kata Work.

“Realitas buruk yang harus kita hadapi sekarang adalah musuh mampu mengambil ruang angkasa dari kita, kemampuan kita untuk memproyeksikan kekuatan ke ruang angkasa akan melemah.”
Pusat ops baru akan bertindak sebagai pusat dukungan untuk Joint Space Operations Center di Vandenberg Air Force Base di California, dan akan mengkoordinasikan upaya-upaya respon terhadap serangan.

Selain Rusia yang telah lama menjadi ancaman  ke AS, Work juga mengingatakn bahwa China bisa “dengan cepat menutup kesenjangan teknologi,” yang bisa berpengaruh bagi AS dalam mempertahankan keunggulan teknologi.

Pada 2013, China meluncurkan roket yang diyakini AS bisa digunakan untuk menghancurkan satelit di orbit Bumi. “Kami ingin bisa membangun pola hidup dari angkasa. Kami ingin tahu ada apa di balik sesuatu yang terlihat tidak biasa seperti,” katanya. “Jika, tiba-tiba, banyak mobil muncul di tempat parkir pabrik rudal musuh, kita ingin tahu tentang hal itu dan kami ingin tahu tentang hal itu dengan cepat. Jika, tiba-tiba, perahu-perahu kecil berkerumun di Teluk atau bajak laut mulai berkumpul di Aden, kami ingin tahu.”

Pada 2016 anggaran pertahanan dan intelijen AS  sekitar $ 5 miliar bergeser untuk memprioritaskan keamanan ruang angkasa. Anggaran juga termasuk permintaan peningkatan satelit komunikasi angkatan laut (US$ 21 juta, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya), pengintaian ruang berdasarkan (US$ 100 juta) dan dana untuk peningkatan ruang kesadaran situasional ruang angasa (yang lebih dari tiga kali lipat menjadi US$32 juta).

Tapi Jenderal John Hyten, kepala Air Force Space Command – yang mengelola 40.000 orang untuk semua program yang berhubungan dengan ruang angkasa Pentagon dan semua satelit pengintai AS dan komunikasi – mengatakan dia mengalami kesulitan bergerak secara cepat dalam program ini.
“Saya ingin dan menarik dan mencari ide-ide baru dan mencoba untuk mengubah budaya yang benar-benar sangat nyaman dengan status quo sekarang.”

No comments:

Post a Comment